JAKARTA,
(7/11) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendorong produksi induk ikan
unggul dan benih ikan bermutu untuk menopang program ekonomi biru di sektor
perikanan budidaya. Melalui ketersediaan benih dan induk yang unggul diharapkan
dapat mencapai target produksi sebesar 18,77 juta ton pada tahun 2022.
“Konsep ekonomi biru menjadi salah satu acuan utama dalam
pengembangan perikanan budidaya berkelanjutan dengan mengembangkan tiga aspek
utama yaitu aspek ekologi, ekonomi dan sosial. Salah satu upaya yang kami
lakukan adalah penyediaan dan penyebaran induk unggul dan benih bermutu secara merata dan
berkelanjutan untuk masyarakat Indonesia,” papar Direktur Jenderal Perikanan
Budidaya, Tb Haeru Rahayu.
Dirjen
Tebe – sapaan akrab Direktur Jenderal Perikanan Budidaya menambahkan kualitas
dan kuantitas induk dan benih bermutu di masyarakat merupakan faktor penting
pendukung peningkatan produksi perikanan budidaya. Salah satu Unit Pelaksana
Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya yaitu Balai Besar Perikanan
Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi memiliki fungsi salah satunya dalam
pengelolaan produksi induk unggul, benih bermutu dan sarana produksi perikanan
budidaya air tawar.
“BBPBAT
Sukabumi merupakan Balai Besar sebagai ujung tombak KKP dalam menghasilkan
inovasi teknologi budidaya air tawar. Sehingga peran Balai menjadi sangat
sentral dalam upaya peningkatan produksi perikanan budidaya dan mendorong
kesejahteraan ekonomi para pembudidaya ikan”, jelas Tebe.
Kepala
BBPBAT Sukabumi, Fernando J. Simanjuntak mengatakan BBPBAT Sukabumi merupakan
salah satu UPT DJPB yang memproduksi dan mendistribusikan benih bermutu sebagai
bantuan prioritas KKP. Komoditas ikan air tawar yang menjadi unggulan yaitu
seperti ikan nila, lele dan mas. “BBPBAT Sukabumi sampai dengan bulan November
2022 telah menyalurkan stimulus bantuan benih ikan air tawar kepada pokdakan
yang berada di Jawa Barat, Banten, Jawa tengah, Jawa Timur, DIY dan Bali kurang
lebih sebanyak 14 juta ekor. Dari target sebesar 12 juta ekor (terealisasi
119,59%). Sementara untuk stimulus bantuan calon induk ikan telah terdistribusi
sebanyak 22.175 ekor dari target sebesar 21.750 ekor (terealisasi 101,95%).
Bantuan calon induk ikan tersebut didistribusikan kepada pokdakan yang berada
di Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur dan DIY,” jelas Nando sapaan
akrab Fernando J. Simanjuntak.
Nando menambahkan untuk tahun 2023 ditargetkan stimulus bantuan calon induk ikan sebanyak 13.565 ekor dan benih ikan sebanyak kuranng lebih 10 juta ekor. Bantuan tersebut dilaksanakan dalam rangka mendorong masyarakat untuk mengembangkan usaha budidaya ikan air tawar guna meningkatkan perekonomian para pembudidaya, serta dalam rangka peningkatan produktivitas dan keberlangsungan dalam memenuhi permintaan ikan konsumsi sebagai salah satu sumber protein hewani untuk pemenuhan gizi dalam membangun kekebalan tubuh. “Kami selalu siap bekerjasama dengan pemerintah daerah, penyuluh dan pihak pihak terkait dalam upaya pengembangan usaha budidaya ikan air tawar di Sukabumi. Seperti dalam hal pendampingan teknis maupun kebutuhan lain yang menunjang percepatan peningkatan produksi,” ujar Nando.
Sebelumnya,
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Dedi Mulyadi dalam kunjungannya ke BBPBAT
Sukabumi, mendorong BBPBAT Sukabumi terus berkembang. “Komisi IV DPR RI akan
terus mendorong BBPBAT Sukabumi menjadi pusat pembenihan ikan yang terbaik.
Kita semua harus menjaga kualitas air dan peningkatan dalam menjaga sumber air
seperti gunung dan daerah aliran sungai. Balai harus terus menjadi pusat
pengembangan budidaya ikan yang terbaik. Nantinya bisa berdampak positif bagi
masyarakat sekitar,” tegas Dedi.
Dadan
Ismail dari Kelompok Mina Makmur sebagai Pokdakan yang mendapatkan stimulus
bantuan calon induk ikan lele dari BBPBAT Sukabumi menyampaikan terima kasih
kepada KKP. Selain bantuan calon induk ikan lele, kelompoknya menyampaikan agar
pendampingan teknis selalu terus dilakukan, baik dari penyuluh maupun dari
BBPBAT Sukabumi agar selalu dapat meningkatkan produksi benih bermutu dan
keberlanjutan usaha kelompoknya.
“Saya
mewakili kelompok Mina Makmur mengucapkan terima kasih kepada Kementerian
Kelautan dan Perikanan, dengan bantuan induk unggul ikan lele kelompok kami
sangat terbantu sekali. Nantinya kelompok kami bisa secara mandiri memproduksi
benih ikan lele secara massal. Dan tentunya dapat meningkatkan produksi benih
ikan kelompok kami, dan juga pendapatan kelompok kami menjadi meningkat,” ujar
Dadan.
0 Komentar