Hanya berbagi pengalaman saja.
Saya pernah mendapatkan gaji tinggi tetapi tidak
merasakan ketenangan batin. Waktu itu (2015-2016), gaji yang diterima selalu
diatas 8jt/project. Tapi ada beberapa kendala yang saya rasakan seperti :
- ·
Salah sedikit langsung di caci maki atasan
- ·
Tidak boleh izin sakit karena dikiranya interview di perusahaan lain
- ·
Tidak boleh ambil cuti
- ·
Selesai tepat waktu tapi tidak pernah dapat apresiasi
- ·
Waktu mendapatkan bonus, tapi disangkanya pintar cari
muka
- ·
Pokoknya serba salah
Dulu
Perusahaannya di Daerah Jl. Soekarno-Hatta Kota Malang dan alasan saya
keluar (resign) dari perusahaan itu
adalah “Ingin konsentrasi ke Tesis”.
Beda lagi
saat saya bekerja ditempat yang gajinya kecil tapi batin dan pikiran tak ada
beban. Alhamdulillah, hanya gaji pokok, tanpa tambahan penghasilan apapun, dibawah
2jt/bln dan kadang cuma dapat 194rb/bln tapi Alhamdulillah ada saja :
- ·
Bonus hampir tiap bulan
- ·
Kadang-kadang ditraktir makan siang oleh atasan
- ·
Kadang-kadang liburan/piknik/healing
- ·
Kadang-kadang ada family gathering
- ·
Pernah diberi server+raknya (kira-kira harganya sampe
60jt-an), katanya sih biar semangat kerjanya.
- ·
Dan saya yakini, kalau rezeki itu tidak selalu masalah
GAJI. Bener khan?
Sampe
sekarang (Januari 2022) tempat kerja yang ini masih ada di Daerah Dinoyo dan Tlogomas
Kota Malang. Dan akhir Oktober 2021 saya mengajukan resign dari perusahaan ini dengan alasan “Ingin berwirausaha”.
Cuma pendapat
saya, wajar kalau :
- ·
Gaji Gede tapi Tekanan Batin
- ·
Gaji Kecil tapi Ketenangan Batin
Karena masih
bekerja di perusahaan/orang lain. Beda cerita lagi kalau Berwirausaha.
Intinya, Kamu pilih
Gaji Tinggi atau Ketenangan Batin?
0 Komentar