Evaluasi dan Sempurnakan

Kaizen adalah suatu metode yang sangat dipegang teguh di Jepang. Kaizen artinya adalah proses penyempurnaan secara terus menerus yang tiada henti. Kaizen inilah yang telah mengubah wajah Jepang menjadi sebuah bangsa yang memiliki suatu peradaban yang sangat maju saat ini, serta memiliki teknologi yang bahkan bisa mengalahkan Barat.
Penguasaan mereka dalam bidang perdagangan dunia, telah menempatkan bangsa Jepang menjadi bangsa yang sangat memperhitungkan dalam pencaturan dunia. Kaizen tidak akan pernah berjalan tanpa dilandasai oleh dorongan untuk berpikir dan belajar terus menerus atau secara disiplin menuju kearah kesempurnaan. Inilah rahasia keberhasilan mereka. Allah sesungguhnya mendorong manusia untuk melakukan hal ini.
Restorasi Meiji di Jepang adalah suatu langkah monumental untuk memperbaiki kondisi ekonomi, teknologi, dan budaya bangsa Jepang. Ini merupakan suatu loncatan besar bangsa Jepang untuk suatu kemajuan di segala bidang. Pada masa sebelum restorasi ini dilakukan, Jepang adalah sebuah kekaisaran yang sangat tertutup. Kemudian ketika Restorasi Meiji dilakukan, mereka membubarkan sistem kasta, di mana saat itu kaum Samurai-lah yang memegang kendali bangsa Jepang. Namun sifat-sifat kaum Samurai yang baik tetap terpelihara dan bahkan dijadikan sikap teladan yang disebarkan ke seluruh rakyat Jepang, seperti : sikap pantang menyerah, menjunjung tinggi kehormatan dan kepribadian, sopan santun, taat kepada atasan dan selalu hemat.
Saat itu, untuk mengejar ketinggalannya, kaum muda Jepang dikirim oleh pemerintahannya ke berbagai negara kawasan Eropa dan Amerika secara besar-besaran, dengan tujuan untuk belajar. Semua buku-buku barat diterjemahkan ke dalam bahasa Jepang sehingga memudahkan transfer ilmu pengetahuan dan teknologi dunia barat. Hingga saat ini pun, hampir semua buku tentang ilmu pengetahuan barat telah diterjemahkan kedalam bahasa Jepang. Buku-buku di sana dijual dengan harga sangat murah. Dorongan ini telah membuat bangsa Jepang memiliki kebiasaan gemar membaca. Hal itu bisa dilihat dimana-mana di Jepang, baik di kereta, di dalam bus-bus, di stasiun-stasiun atau di mana saja, hampir semua membaca.
Setelah semua ilmu pengetahuan telah mereka serap dan mereka kuasai, maka mereka menyempurnakannya lagi. Sebagai contoh, produksi mobil di Amerika Serikat seperti Chrysler, Ford, atau Chevrolet umumnya berbentuk besar, berat dan boros bahan bakar. Oleh bangsa Jepang hal itu dibaca, dicermati, dievaluasi dan pada akhirnya di sempurnakan. Kemudian lahirlah industri mobil Jepang yang memproduksi mobil ringan, murah dan hemat bahan bakar. Seperti kita ketahui saat ini industri mobil Jepang bisa dikatakan telah menguasai sebagian besar pangsa pasar jenis mobil sedan, seperti merk Honda, Toyota, atau Suzuki. Inilah contoh nyata dari suatu kebiasaan membaca, kebiasaan berpikir, dan kebiasaan mengevaluasi dan menyempurnakan.
Allah meninggikan derajat bagi kaum yang senantiasa berpikir. Katakanlah : "Samakah orang yang berilmu, dan orang yang tidak berilmu...? (QS. Az Zumar Ayat 9).
Bisakah kita meniru kebiasaan bangsa Jepang itu?

Posting Komentar

4 Komentar

Anonim mengatakan…
nice post, kesimpulannya pemenang bukanlah yang pertama tapi pemenang adalah yang bisa melihat dan mengambil peluang. Salam sukses. Seno
Anonim mengatakan…
Mantab bro, aku udah add linkmu di blogku. Link back ya, makasih.
Anonim mengatakan…
Banyak Falsafah yang bisa kita pelajari dari Orang Jepang. Saya pernah baca saat nyervis spedamotor. Ada poster besar yang berisi etos kerja dan sudah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia. tapi saya ndak tau apa sudah diadopsi oleh karyawan di situ
Anonim mengatakan…
Saya suka dengan falsafah seperti itu, walau tidak datang dari negeri sendiri