Gelar yang disandang Rasulullah SAW sebagai Nabi, Rasul dan Ulul Azmi, Uswatun Hasanah, dan pembawa rahmat bagi seluruh alam, menjadikan belai sebagai makhluk yang paling mulia yang Allah SWT ciptakan.Fisik, ucapan, perbuatan, sampai detik demi detik kehidupan Rasulullah SAW sejak dalam kandungan hingga wafat, syarat dengan hikmah yang layak dikaji dan diteladani semua orang.Sebagai implikasi dari gelar uswatun hasanah dan rahmatan lil alamin, hampir semua aspek dan fungsi kehidupan manusia, pernah Rasulullah SAW dijalani. Beliau pernah menjadi suami dan beliaulah suami yang paling baik terhadap istri serta keluarganya, beliau pernah menjadi pedagang dan beliaulah pedagang sukses serta terkenal jujur, beliau pernah menjadi kepala negara dan beliaulah kepala negara yang paling bijak dan karismatik, beliau pun bernah menjadi panglima perang, pendidik, hakim, dan jabatan sosial lainnya.Oleh karena iut, tidak terhitung tulisan yang mengangkat perjalanan hidup beliau, entah itu yang dilakukan para cendikiawan Muslim ataupun Non-Muslim.David Margoliouth dalam tulisannya tentang Nabi, mengungkapkan : "Sungguh mustahil menghitung orang-orang yang pernah menulis tentang Muhammad. Adalah suatu kehormatan bagi mereka jika dapat mencatatkan namanya di antara nama-nama yang pernah menulis tentang dirinya".Bosworth Smith, seorang Profesor di Universitas Oxford tahun 1874 menulis, "Dalam tulisan para sejarahwan awal yang menyebutkan subjek Muhammad dan pesannya, kita tidak menemukan menemukan legenda-legenda, fantasi-fantasi atau peristiwa-peristiwa mustahil. Semuanya sebening kristal, bak cahaya matahari pagi yang menyinari alam. Sungguh mengherankan, tak ada satu tokoh sejarah yang ditulis begitu banyak seperti halnya Muhammad SAW".Annie Besant menegaskan, "Mustahil bagi siapa pun yang mempelajari kehidupan dan karakter Muhammad SAW hanya mempunyai perasaan hormat saja terhadap Nabi yang mulia ini. Ia akan melampauinya sehingga menyakini bahwa beliau adalah manusia terbesar yang diturunkan Sang Pencipta ke dunia".Dante Alighiery dalam buku Divine Comedia yang terkenal itu, dengan kasar memvonis bahwa Rasulullah SAW akan berada di kerak neraka. Demikian pula Salman Rusdie dalam The Satanic Verses dan yang lainnya, mereka manulis dengan spirit kebencian dan keinginan untuk menghancurkan nama baik Rasulullah SAW.Leo Tolstoy Penulis legendaris asal Rusia, manarik sebuah kesimpulan "Muhammad adalah pembaru besar. Pelayanan yang ia berikan kepada umat manusia tidak tertandingi. Ia telah menunjukkan umatnya ke dalam cahaya kebenaran, membimbing mereka menuju kedamaian, dan menghentikan pertumpahan darah. Adalah cukup terhormat baginya untuk membukakan pintu menuju kemajuan paripurna. Sebuah prestasi besar yang hanya dapat di raih oleh seeorang yang diberikan kekuatan supra manusiawi. Melihat kenyataan ini, ia patut menerima pujian, sanjungan dan kekaguman kita ".Thomas Carlyle dalam On Heroes, Hero, Worship and the heroes in History menempatkan Rasulullah sebagai orang terpenting dari sisi kepahlawanan. Marcus Dodds dalam Muhammad, Budha dan Christ menempatkan Rasulullah sebagai tokoh paling berani secara moral. Will Dunant dalam The Story of Civilization in the World menempatkan Rasulullah sebagai orang terhebat di lihat dari hasil karyanya. Nazame Luke menempatkan ajaran Rasulullah sebagai ajaran yang paling sempurna. Lamertine bertanya, "Kalau saja ada standar untuk mengukur keagungan seorang tokoh, kita dapat bertanya, adakah orang lain yang lebih agung dari Muhammad?". Setelah membaca pernyataan tadi, di benak kita pun terlintas pertanyaan "Sudahkah memuliakan Rasulullah SAW sebagaimana para sahabat dan Salafus Shalih memuliakannya? Jika para cendekiawan Barat saja mengakui kehebatan beliau, masih pantaskan kita mengidolakan tokoh lain selain Rasulullah SAW?"
Sumber : Buku "Khadijah dan Aisyah" Inspirasi Cinta Di Balik Pribadi Rasulullah. Hal : 10-13
Sumber : Buku "Khadijah dan Aisyah" Inspirasi Cinta Di Balik Pribadi Rasulullah. Hal : 10-13
1 Komentar
Allahumma Sholii 'alaa sayyidina Muhamad.. Wa'ala 'aali saayidina Muhammad