Kesenangan adalah kesedihan yang terbuka kedoknya. Sebab dari sumber yang sama yang melahirkan tawa, betapa seringnya ia mengalirkan air mata.
Di antara kalian ada yang mengatakan: "Kesenangan lebih berharga dari kesedihan."
Apabila bersedih mengacalah lagi ke lubuk jiwa, di sanalah pula kalian akan mengetahui bahwa sejatinya kalian sedang menangisi sesuatu yang dulunya pernah kalian syukuri.
Semakin dalam kesedihan menggoreskan luka dalam jiwamu, maka semakin mampu jiwamu menampung kebahagiaan.
Sebelumnya, bukankah seruling penghibur manusia adalah bilah kayu bambu yang dipotong dan dikerati, ketika dalam pembuatan
Apabila sedang bergembira mengacalah dalam-dalam ke lubuk jiwa, sebab di sanalah akan kalian dapati bahwa hanya yang pernah membuat kalian menderita yang mampu memberikan kalian kebahagiaan.
Sedangkan yang lain berkata: "Tidak kesedihanlah yang lebih mulia dari pada kesenangan." Tetapi aku mengatakan kepada kalian: Bahwa keduanya tak terpisahkan. Bersama-sama mereka datang, dan ingatlah jika salah satunya bercengkerama dengan kalian di ruang tamu, maka yang lain sedang ternyenyak dipembaringanmu.
Hakikatnya, kalian ditempatkan tepat ditengah timbangan, yang adil, antara kesenangan dan kesedihan.
Hanya apabila dapat mengosongkan diri dan tenang hati, maka seimbanglah takaran.
Namun jika sang bendahara bermaksud mengangkatmu untuk menguji berat emas-perak di pinggan, di saat itulah kesenangan dan kesedihan timbul tengelam.
0 Komentar