SIARAN PERS KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR: SP.103/SJ.5/II/2022
Pada 17 Februari 2022,
Plt. Kepala BRSDM, Kusdiantoro, melantik Calon Taruna-Taruni Remaja Angkatan
XXIV Politeknik Kelautan dan Perikanan Bitung, secara daring maupun luring.
"Pada era
globalisasi saat ini, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin
berkembang pesat. Hampir setiap saat, perubahan itu selalu terjadi pada
setiap sektor kehidupan masyarakat sebagai akibat dari pesatnya kemajuan dan
perkembangan IPTEK. Pendidikan tentunya menjadi kunci kita dalam menghadapinya.
Demi penyebaran pendidikan yang maksimal, KKP terus mengembangkan pelayanan
pendidikan bidang kelautan dan perikanan baik di level pendidikan menengah
maupun pendidikan tinggi, salah satunya di Politeknik KP Bitung," ucap
Kusdiantoro dalam sambutannya.
Pendidikan juga berfungsi untuk meningkatkan perekonomian nasional, khususnya daerah, terlebih Bitung sebagai Kota Cakalang yang terletak pada timur laut Tanah Minahasa, memiliki potensi sumber daya kelautan dan perikanan yang melimpah.
Memasuki tahun pertama
pendidikan, pihaknya pun mendorong taruna-taruni yang telah dilantik untuk
dapat memantapkan diri dan mempersiapkan kelulusannya kelak yang bermanfaat di
sektor kelautan dan perikanan. Terlebih pada tahun 2021, Presiden Joko Widodo
telah mencanangkan pembangunan kelautan dan perikanan dengan menerapkan prinsip
ekonomi biru, di mana keberlanjutan ekologi sebagai panglima dalam tata kelola
sektor kelautan dan perikanan untuk menjaga keberlangsungan kegiatan ekonomi di
dalamnya.
"Menteri Kelautan
dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, juga sudah menetapkan tiga program
prioritas, meliputi penerapan kebijakan penangkapan terukur di seluruh WPPNRI
untuk keberlanjutan ekologi, pengembangan perikanan budidaya khususnya
komoditas berorientasi ekspor, serta pembangunan kampung-kampung perikanan
budidaya berbasis kearifan lokal untuk pengentasan kemiskinan sekaligus menjaga
komoditas bernilai ekonomi tinggi dari kepunahan. Dengan dukungan SDM yang
unggul, profesional, dan kompeten, tentunya program prioritas tersebut dapat
terlaksana dengan baik," paparnya.
Kusdiantoro berharap,
Politeknik Kelautan dan Perikanan Bitung dapat menjadi center of excellence. Ia pun memberikan tips
kepada taruna-taruni dalam meraih masa depan yang gemilang, yakni big dream,
big hope, big spirit, big action dan big success. "Pelantikan ini harus
menjadi awalan dalam meraih harapan dan kesuksesan besar. Generasi muda harus
memiliki mimpi, harapan, semangat yang dibuktikan melalui aksi untuk meraih
kesuksesan besar," tegasnya.
"Para taruna dan
taruni ini merupakan putra-putri terbaik yang berasal dari beberapa daerah di
Nusantara. Adapun sebaran asal daerah meliputi Provinsi Kalimantan Timur 1
orang, Provinsi Sulawesi Utara 102 orang, Provinsi Gorontalo 13 orang, Provinsi
Sulawesi tengah 44 orang, Provinsi Sulawesi Selatan 2 orang, Provinsi Sulawesi
Barat 6 orang, Provinsi Sulawesi Tenggara 2 orang, dan Provinsi Maluku Utara 11
orang," terangnya.
Di akhir kesempatan,
turut dilaksanakan penandatangan MOU antara Politeknik KP Bitung dengan
Politeknik Negeri Manado dan PT. Gilontas.
Sebagai informasi,
pendidikan yang diselenggarakan KKP menggunakan sistem vokasi dengan pendekatan
teaching factory yang memberikan porsi praktik sebesar 70 persen dan teori 30
persen. Saat ini KKP memiliki pendidikan tinggi vokasi sejumlah 10 Politeknik
KP (AUP Jakarta, Sidoarjo, Sorong, Bitung, Bone, Kupang, Karawang, Pangandaran,
Dumai, Jembrana) dan 3 rintisan Politeknik KP (Ladong, Lampung dan Maluku),
serta 1 Akademi Komunitas KP Wakatobi. Di samping itu, juga terdapat 9 Sekolah
Usaha Perikanan Menengah (SUPM).
Melalui satuan pendidikan, KKP juga memberikan kesempatan yang lebih besar kepada putra-putri pelaku utama kelautan dan perikanan untuk memperoleh pendidikan. Tahun 2021, tercatat 55 persen dari keseluruhan peserta satuan pendidikan kelautan dan perikanan merupakan anak pelaku utama. Di 2022, KKP pun akan meningkatkan peluang untuk anak pelaku utama menjadi 60 persen. Dalam proses pendidikan, KKP juga menargetkan 10 persen lulusan satuan pendidikan kelautan dan perikanan menjadi wirausaha, dan naik menjadi 25 persen di tahun 2024.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, mengatakan,
salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas SDM adalah meningkatkan kualitas
belajar mengajar di satuan pendidikan menengah dan pendidikan tinggi kelautan
dan perikanan. Pembelajaran di satuan pendidikan ini mengacu pada standar dan
prosedur yang berlaku di industri dan dilaksanakan dalam suasana seperti yang
terjadi di industri. Hal tersebut harus dikembangkan, dioptimalkan untuk
penyediaan sarana dan prasarananya, agar taruna-taruni dapat menjadi SDM yang
unggul untuk sektor kelautan dan perikanan.
0 Komentar